Selasa, 31 Januari 2012

ORGANISASI SEBAGAI SISTEM SOSIAL

ORGANISASI SEBAGAI SISTEM SOSIAL

Organisasi sebagai sistem sosial dikarenakan di dalamnya terdapat sekelompok orang yang memiliki hubungan keterkaitan antara satu dengan lainnya sehingga bersosialisasi dengan para pelaku organisasi. Dalam perilaku organisasi, individu – individu harus mampu menyesuaikan dirinya dengan cara bersosialisasi dengan yang lain. Hal seperti ini akan membuat tugas yang diberikan akan terasa mudah karena dapat dilakukan bersama.

A. ORGANISASI DIPANDANG SEBAGAI PERWUJUDAN TINGKAH LAKU ORANG – ORANG YANG MENGAKOMODASIKAN INTERAKSI BERSTRUKTUR.
Organisasi adalah suatu kelompok orang yang mempunyai tujuan yang sama. Tujuan merupakan hasil yang berupa barang, jasa, uang, pengetahuan dan lain – lain. Pengertian sosial adalah manusia yang berkaitan dengan masyarakat dan para anggotanya. Jadi, sistem sosial merupakan orang-orang dalam masyarakat dianggap sebagai sistem yang disusun oleh karakteristik dari suatu pola hubungan dimana sistem tersebut bekerja untuk mewujudkan keinginannya. Beberapa hal yang menggambarkan organisasi sebagai sistem sosial antara lain dengan adanya organisasi sosial dan organisasi sosial.
Perilaku organisasi adalah telaah dan penerapan pengetahuan tentang bagaimana orang bertindak di dalam organisasi. Dengan demikian dalam kaitannya dengan organisasi sebagai sistem sosial maka kajian perilaku organisasi mencakup berbagai aspek seperti : publik, bisnis, sosial dll.
Menurut John Willey faktor-faktor organisasi antara lain:
1. Manusia
2. Teknologi yang digunakan
3. Tugas/ kerja
4. Budaya organisasi
Karena manusia adalah makhluk sosial, maka mereka saling membutuhkan satu sama lainnya. Begitu juga dalam organisasi, organisasi sebagai sistem sosial karena dalam organisasi terdapat beberapa orang yang mempunyai tujuan dan bekerja sama dalam memenuhi ketercapaian tujuan tersebut. Organisasi bisa menciptakan suasana keterkaitan dan saling berhubungan satu sama lainnya, karena itulah organisasi disebut juga suatu sistem sosial. Maka, perilaku organisasi difokuskan pada sekolah sebagai suatu sistem.

B. MODEL GETZELS TENTANG GAMBARAN ORGANISASI SEBAGAI PROSES INTERAKSI SOSIAL
Dalam organisasi orang ingin memuaskan kebutuhannya. Orang mempunyai kebutuhan yang harus dipenuhi oleh organisasi dengan perannya. Hal ini digambarkan oleh Getzels dan Guba dalam pendekatannya mengenai model sistem sosial.
Getzels dan Guba mengadakan studi yang menganalisa perilaku pemimpin dalam sistem sosial. Mereka mengemukakan dua katagori perilaku. Pertama ialah perilaku kepemimpinan yang bergaya normatif dengan dimensi nomotetis yang meliputi usahanya untuk memenuhi tuntutan organisasi. Dimensi ini mengacu kepada lembaganya yang ditandai dengan peranan-peranan dan harapan tertentu sesuai dengan tujan-tujuan organisasi. Kedua ialah perilaku kepemimpinan yang bergaya personal yang disebut dimensi idiografis yaitu pemimpin mengutamakan kebutuhan dan ekspektasi anggota organisasinya. Dimensi kedua ini mengacu kepada individu-individu dalam organisasi yang masing-masing dengan kepribadian dan disposisi kebutuhan tertentu. Dimensi pertama disebut juga dimensi sosiologis, sedangkan dimensi kedua disebut dimensi psikologis. Sekolah selaku sistem sosial bisa dibayangkan memiliki kedua dimensi tersebut, yang bisa dianggap berdiri sendiri-sendiri, tetapi dalam situasi sebenarnya saling mempengaruhi.
Jadi dalam model Getzels dan Guba, keseimbangan antara individu, kelompok dan organisasi harus seimbang agar hubungan dalam memenuhi kebutuhan hidup seseorang bisa tercapai secara kerja sama. Karena adanya sistem sosial dalam organisasi terciptalah suatu perilaku organisasi yang membuat organisasi tersebut mempunyai hubungan sosial.

1 komentar: